TROUBLE IS A FRIEND
Jacob Riis
mengatakan : saya melihat seorang pemecah batu sedang memukul sebongkah
batu padas sampai seratus kali tanpa kelihatan retak sedikitpun. Tapi, pada
pukulan ke seratus satu kali, batu itu pecah menjadi dua. Saya tahu bahwa bukan
pukulan yang terakhir itu yang membelah batu, tapi semua pukulan yang sudah
dilakukan sebelumnya.
Masalah hidup adalah filter yang membedakan
antar manusia yang lebh dan yang kuat, yang cengeng dan yang tegar, yang
pantang menyerah dan yang mudah putus asa. Masalah sengaja dihadirkan oleh
Tuhan untuk menyaring siapa yang patut jadi pahlawan dan siapa yang jadi
pecundang. Masalah hidup juga untuk menilai, siapa yang layak untuk sukses dan
siap yang pantas untuk gagal.
Bahkan hadirnya pahlawan, bukan saat damai
tanp ada permasalahan. Dalam ketenangan, tak dibutuhkan hadirnya seorang
pahlwan. Justru dalam ketidaknyamanan , dalam peprangan, saat meghadapi kondisi
yang sulit, dalam ketertindasan, kezaliman, ketidakadilan, saat itulah generasi
pahlawan sangat dibutuhkan kehadirannya. Mustahil ada negeri yang hidp tanpa
mesalah. Maka adanya masalah dalma suatu bangsa, itu hal yang wajar dan bukanlah
sebuah masalah. Sumber hancurnya sebuah bangsa bukan karena koruptor, bukan
karena para plitikus kotor, bukan karena pejabat yang akhlaknya pengekor.
Bukan. Yang menjadi maslaah terbesar dari suat negeri adalah karean negeri ini
yang makin mandul untuk melahirkan generasi-generasi pahlawan.
Orang besar dalam sejarah selalu dididik
menjadi pemberani sejak dini, mereka bukan genrasi cengeng yang selalu mengeluh
dengan masalah hidup. Mereka menerjang badai masalah, mengikis ketakutan, lalu
denan tangkas melakukan apa yang bisa mereka kerjakan demi satu hal: impian
besar yang telah tersemai dalam jiwa mereka.
Looser selalu mengeluh, kenapa gajiku cum
segini? Winner selalu banyak merenung, kenapa kontribusikan baru segini? Looser
lebih suka nyalahin orang lain, nyalahin lingkungan, sistem pendidikan, aparat
negara, sedang Winner lebih banyak introspeksi dan memperbaiki diri. Looser
selalu bilang, “Aku pasti tidak bisa kayak gitu.” Winner selalu bilang, “Kalau
dia bisa, aku pasti bisa.” Looser sebih suka bilang “Ngomong sih gampang,”
Winner lebih suka bilah “Aku akan mencobanya.” Buktiin, kita Winner, bukan
Looser! .tulisan ini saya kutip dari buku MY LIFE, MY ADVENTURE.
0 komentar:
Posting Komentar