This is default featured slide 1 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

Selasa, 17 Januari 2017

SUKSES DENGAN KEBIASAAN

SUKSES DENGAN KEBIASAAN 
"KESUKSESAN ADALAH AKUMULASI DARI KEGAGALAN"
#Bob Sadino# 
Saya ingin memberikan satu ilustrasi. Kita tahu semua orang menyukai pertunjukan sulap, dan hampir setiap orang diantara kita pernah menyaksikannya.

Apa reaksi yang biasa muncul ketika atraksi sulap memasuki proses klimaks?"waw", "gila bener, kok bisa begitu ya!", mustahil....!", yang paling minimal reaksinya tercengang dengan mulut menganga.

kita terpesona dan takjub dengan pertunjukan sulap hanya karena satu hal sederhana, karena kita tidak tahu apa yang terjadi. Tentu bila kita mengetahui apa yang terjadi, sulap tidak akan menjadi menarik, bukan?

Setiap manusia akan takjub dan terpesona bila ada sesuatu yang "tidak dia harapkan", sesuatu "beyon expectation" yang terjadi dalam satu hal. Sederhananya, yang membuat perasaan takjub adalah sesuatu yang tidak "biasa" terjadi.

Dalam kasus atraksi sulap,misalnya mengambil seekora kelinci dari dalam topi, maka takjubnya penonton diakibatkan karena mereka tidak mengetahui, bagaimana topi yang awalnya kosong dapat mengeluarkan kelinci pada akhirnya.

Proses memang melatih dirinya untuk hanya menampilkan kondisi awal dan kondisi akhir saja, dan menghilangkann proses diantaranya untuk memunculkan efek magis dan takjub pada audiens. Semakin besar proses antara antara yang dihilangkan, maka semakin besar pula efek magis yang dihasilkan. 

Menghilangkan proses ini memerlukan keahlian. Dan keahlian ini berasal dari latihan dan pengulangan.

Latihan semacam ini tidaklah mudah, dia melatih beribu-ribu jam latihan dan beratus-ribu kali pengulangan, sehingga menghasilkan gerakan dan kecepatan tanpa cela. Sehingga gerakannya terjadi secara otomatis. Inilah yang disebut habits, atau kebiasaan. 

Ketika kita melihat atraksi sulap, maka yang sebetulnya kita lihat adalah hasil dari pengulangan yang sangat banyak. Dan dapat dipastikan, itu bukan trik pertama yang dilakukan pesulap, melainkan pesulap itu telah melatihnya ratusa bahkan ribuan kali.

karena sangat seringnya berlatih, maka bagi pesulap itu, gerakan tangannya yang cepat bukan lagi suatu hal yang istimewa, melainkan telah biasa dia lakukan. Dia telah membiasakan yang tidak biasa dilakuka orang. Dan begitulah dia menghilangkan prosesnya. 

Semua mata takjub ketika atraksi berhasil, namun yang mungkin tidak disampaikan oleh pesulap adalah berapa ratus kali percobaannya yang tidak berhasil ketika dia berlatih.

Apa jadinya ketika suatu saat pesulap membuka rahasia trik sulapnya, dan menjelaskan proses "cara mengeluarkan kelinci dari topi" serta memeragakan semua triknya? satu persatu, adegan per adegan? maka anda akan berkata "oh cuma begitu.." "Kalau cuma begitu, saya juga bisa!".

Hikmah yang bisa diambil dari penjelasan diatas adalah, seseorang itu menjadi ahli karena kebiasaan, semakin sering dan lama ia melakukan kebiasaan itu, maka dirinya akan menjadi seorang yang ahli. Anda pun bisa melakukan itu, semakin anda menekuni suatu bidan ilmu, makin sering anda mempraktikannya dan makin lama anda mempraktikannnya, maka anda akan menjadi seorang yang handal dalam bidang tersebut. 

Salam sukses......