Rabu, 08 Maret 2017

TROBLE IS A FRIEND

TROUBLE IS A FRIEND
Jacob Riis  mengatakan : saya melihat seorang pemecah batu sedang memukul sebongkah batu padas sampai seratus kali tanpa kelihatan retak sedikitpun. Tapi, pada pukulan ke seratus satu kali, batu itu pecah menjadi dua. Saya tahu bahwa bukan pukulan yang terakhir itu yang membelah batu, tapi semua pukulan yang sudah dilakukan sebelumnya.
Masalah hidup adalah filter yang membedakan antar manusia yang lebh dan yang kuat, yang cengeng dan yang tegar, yang pantang menyerah dan yang mudah putus asa. Masalah sengaja dihadirkan oleh Tuhan untuk menyaring siapa yang patut jadi pahlawan dan siapa yang jadi pecundang. Masalah hidup juga untuk menilai, siapa yang layak untuk sukses dan siap yang pantas untuk gagal.
Bahkan hadirnya pahlawan, bukan saat damai tanp ada permasalahan. Dalam ketenangan, tak dibutuhkan hadirnya seorang pahlwan. Justru dalam ketidaknyamanan , dalam peprangan, saat meghadapi kondisi yang sulit, dalam ketertindasan, kezaliman, ketidakadilan, saat itulah generasi pahlawan sangat dibutuhkan kehadirannya. Mustahil ada negeri yang hidp tanpa mesalah. Maka adanya masalah dalma suatu bangsa, itu hal yang wajar dan bukanlah sebuah masalah. Sumber hancurnya sebuah bangsa bukan karena koruptor, bukan karena para plitikus kotor, bukan karena pejabat yang akhlaknya pengekor. Bukan. Yang menjadi maslaah terbesar dari suat negeri adalah karean negeri ini yang makin mandul untuk melahirkan generasi-generasi pahlawan.
Orang besar dalam sejarah selalu dididik menjadi pemberani sejak dini, mereka bukan genrasi cengeng yang selalu mengeluh dengan masalah hidup. Mereka menerjang badai masalah, mengikis ketakutan, lalu denan tangkas melakukan apa yang bisa mereka kerjakan demi satu hal: impian besar yang telah tersemai dalam jiwa mereka.
Looser selalu mengeluh, kenapa gajiku cum segini? Winner selalu banyak merenung, kenapa kontribusikan baru segini? Looser lebih suka nyalahin orang lain, nyalahin lingkungan, sistem pendidikan, aparat negara, sedang Winner lebih banyak introspeksi dan memperbaiki diri. Looser selalu bilang, “Aku pasti tidak bisa kayak gitu.” Winner selalu bilang, “Kalau dia bisa, aku pasti bisa.” Looser sebih suka bilang “Ngomong sih gampang,” Winner lebih suka bilah “Aku akan mencobanya.” Buktiin, kita Winner, bukan Looser! .tulisan ini saya kutip dari buku MY LIFE, MY ADVENTURE.

0 komentar:

Posting Komentar